Apa Pengertian Alur Maju, Alur Mundur, dan Alur Campuran?

Posted on

Alur merupakan unsur penting dalam sebuah karya sastra, baik itu prosa maupun puisi. Alur dapat diartikan sebagai urutan peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Ada tiga jenis alur dalam sebuah karya sastra, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Pada artikel ini, akan dijelaskan pengertian dari ketiga jenis alur tersebut.

1. Alur Maju

Alur maju atau linear adalah jenis alur yang paling umum ditemukan dalam sebuah karya sastra. Alur ini mengikuti urutan peristiwa secara kronologis, dimulai dari awal hingga akhir cerita. Dalam alur maju, pembaca akan mengikuti rentetan peristiwa yang terjadi secara berurutan dan tidak ada peristiwa yang diulang atau dijelaskan kembali.

Contoh karya sastra yang menggunakan alur maju adalah novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata. Novel ini menceritakan kehidupan sekelompok anak di Belitong, mulai dari awal masuk sekolah hingga akhirnya mereka lulus dari sekolah. Cerita disajikan secara kronologis dan berurutan.

2. Alur Mundur

Alur mundur atau flashback adalah jenis alur yang menceritakan peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Dalam alur ini, pembaca akan dibawa ke masa lalu dan menyaksikan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi sebelumnya. Biasanya, alur mundur digunakan untuk memberikan penjelasan atau latar belakang cerita.

Pos Terkait:  420 Menit Berapa Jam dan Berapa Menit?

Contoh karya sastra yang menggunakan alur mundur adalah novel “Lima Sekawan” karya Enid Blyton. Novel ini menghadirkan adegan flashback ketika para tokoh dalam novel tersebut mengenang petualangan mereka di masa lalu. Dalam adegan flashback tersebut, pembaca akan dibawa ke masa lalu dan menyaksikan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi sebelumnya.

3. Alur Campuran

Alur campuran atau nonlinear adalah jenis alur yang menggabungkan antara alur maju dan alur mundur. Dalam alur ini, peristiwa-peristiwa disajikan secara tidak berurutan dan kadang-kadang saling berhubungan. Pembaca akan dibawa ke masa lalu dan kemudian kembali ke masa sekarang, atau sebaliknya.

Contoh karya sastra yang menggunakan alur campuran adalah novel “The Time Traveler’s Wife” karya Audrey Niffenegger. Novel ini menggabungkan antara alur maju dan alur mundur. Tokoh utama dalam novel ini dapat melakukan perjalanan waktu, sehingga peristiwa-peristiwa disajikan secara tidak berurutan dan kadang-kadang saling berhubungan.

Kesimpulan

Alur merupakan unsur penting dalam sebuah karya sastra, karena membantu pembaca untuk memahami cerita dengan lebih baik. Ada tiga jenis alur dalam sebuah karya sastra, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju mengikuti urutan peristiwa secara kronologis, alur mundur menceritakan peristiwa yang telah terjadi di masa lalu, dan alur campuran menggabungkan antara alur maju dan alur mundur. Setiap jenis alur memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada tujuan pengarang dalam menyampaikan cerita.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *