Sistem Pengapian Konvensional dan Bagian Bagiannya

Posted on

Sistem pengapian pada kendaraan adalah salah satu komponen penting yang berfungsi untuk menghasilkan bunga api pada ruang bakar mesin. Ada dua jenis sistem pengapian yaitu konvensional dan elektronik. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang sistem pengapian konvensional dan bagian bagiannya.

Pengertian Sistem Pengapian Konvensional

Sistem pengapian konvensional adalah sistem pengapian yang menggunakan bagian-bagian yang sederhana. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen dasar seperti koil, platina, busi, kapasitor, dan kabel busi. Sistem pengapian konvensional masih banyak digunakan pada kendaraan yang diproduksi sebelum tahun 2000.

Bagian-bagian Sistem Pengapian Konvensional

Berikut adalah bagian-bagian utama yang terdapat pada sistem pengapian konvensional:

1. Koil

Koil atau disebut juga dengan ignition coil adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi. Tegangan tinggi tersebut kemudian diteruskan ke busi melalui kabel busi.

2. Platina

Platina adalah komponen yang berfungsi untuk membuka dan menutup sirkuit pada sistem pengapian. Platina terhubung dengan camshaft dan berfungsi untuk membuka dan menutup sirkuit pada saat yang tepat.

Pos Terkait:  Apa Sistem Peredaran Darah Kucing dan Bagaimana Cara Kerjanya?

3. Busi

Busi adalah komponen yang berfungsi untuk menghasilkan bunga api pada ruang bakar mesin. Busi terhubung dengan kabel busi dan menerima tegangan tinggi dari koil.

4. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen yang berfungsi untuk mengurangi gangguan listrik pada sistem pengapian. Kapasitor terhubung dengan platina dan koil.

5. Kabel Busi

Kabel busi adalah kabel yang menghubungkan koil dengan busi. Kabel busi harus memiliki isolator yang baik agar tegangan tinggi tidak bocor ke tanah.

Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Berikut ini adalah cara kerja dari sistem pengapian konvensional:

1. Saat kunci kontak dinyalakan, arus listrik mengalir ke koil.

2. Koil akan menghasilkan tegangan tinggi yang akan diteruskan ke busi melalui kabel busi.

3. Platina akan membuka sirkuit dan mematikan arus listrik pada koil.

4. Saat platina membuka sirkuit, tegangan tinggi dari koil akan menghasilkan bunga api pada busi.

5. Setelah itu, platina akan menutup sirkuit kembali dan arus listrik akan mengalir ke koil.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pengapian Konvensional

Kelebihan dari sistem pengapian konvensional adalah bagian-bagiannya yang mudah diperoleh dan murah. Selain itu, sistem pengapian konvensional juga mudah dalam perawatannya.

Pos Terkait:  Jelaskan Apa yang Dimaksud dengan Garis Finish

Namun, sistem pengapian konvensional juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah ketidakmampuan dalam menghasilkan bunga api yang konsisten pada setiap putaran mesin. Hal ini menyebabkan performa mesin menjadi kurang optimal.

Kesimpulan

Sistem pengapian konvensional terdiri dari beberapa komponen dasar seperti koil, platina, busi, kapasitor, dan kabel busi. Sistem pengapian konvensional masih banyak digunakan pada kendaraan yang diproduksi sebelum tahun 2000. Kelebihan dari sistem pengapian konvensional adalah bagian-bagiannya yang mudah diperoleh dan murah. Namun, sistem pengapian konvensional juga memiliki kekurangan dalam menghasilkan bunga api yang konsisten pada setiap putaran mesin.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *