Perasaan yang Ditimbulkan Setelah Membaca Sebuah Karya Sastra

Posted on

Saat membaca sebuah karya sastra, kita tidak hanya sekadar menikmati ceritanya. Lebih dari itu, ada perasaan yang ditimbulkan dalam diri kita. Perasaan tersebut bisa beragam, tergantung dari jenis karya sastra yang kita baca.

Perasaan Terharu

Salah satu perasaan yang paling sering ditimbulkan setelah membaca sebuah karya sastra adalah perasaan terharu. Ini terutama terjadi pada karya-karya sastra yang mengangkat tema kehidupan, seperti kisah cinta, persahabatan, atau kehilangan.

Ketika membaca kisah cinta yang penuh liku dan rintangan, kita bisa merasakan perasaan terharu karena teringat dengan pengalaman pribadi yang pernah kita alami. Begitu juga ketika membaca kisah persahabatan yang mendalam, kita bisa merasakan kehangatan dan kedamaian yang dihadirkan dalam cerita.

Perasaan Sedih

Tak jarang karya sastra juga menghadirkan cerita yang menyedihkan. Cerita-cerita seperti ini bisa membuat kita merasa sedih dan terbawa perasaan. Contohnya seperti ketika membaca kisah tentang kematian seseorang atau kisah tentang pengorbanan yang besar.

Perasaan sedih ini bisa berlangsung cukup lama bahkan setelah kita selesai membaca karya sastra tersebut. Namun, jangan khawatir, perasaan ini akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Pos Terkait:  Pendidikan yang Ditempuh untuk Menjadi Auditor

Perasaan Senang

Tak semua karya sastra menghadirkan cerita yang sedih atau menyedihkan. Ada juga karya sastra yang mengangkat tema yang lebih ringan, seperti cerita tentang persahabatan atau petualangan. Cerita-cerita seperti ini bisa membuat kita merasa senang dan bahagia.

Ketika membaca karya sastra yang menghadirkan cerita yang menyenangkan, kita akan merasa terhibur dan merasa lebih ringan. Perasaan senang ini bisa berlangsung cukup lama bahkan setelah selesai membaca karya sastra tersebut.

Perasaan Marah

Tak jarang juga karya sastra menghadirkan cerita yang membuat kita merasa marah. Cerita-cerita seperti ini bisa mengangkat tema konflik antarmanusia atau ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat.

Ketika membaca karya sastra yang menghadirkan cerita yang membuat kita merasa marah, kita akan merasa geram dan ingin melakukan sesuatu untuk mengubah situasi. Namun, perasaan ini harus dijaga agar tidak berlebihan dan menjadikan kita melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.

Perasaan Kagum

Ketika membaca karya sastra yang ditulis dengan baik dan memiliki pesan yang kuat, kita bisa merasa kagum dengan pengarangnya. Kita bisa merasa terkesan dengan cara pengarang mengolah kata-kata dan menghadirkan cerita yang menarik.

Perasaan kagum ini bisa membuat kita terinspirasi untuk membuat karya sastra yang lebih baik lagi. Namun, jangan sampai perasaan kagum ini membuat kita merasa inferior atau rendah diri.

Pos Terkait:  Pengertian Assembling dan Manfaatnya dalam Dunia Industri

Perasaan Tidak Nyaman

Tak jarang juga karya sastra menghadirkan cerita yang membuat kita merasa tidak nyaman. Cerita-cerita seperti ini bisa mengangkat tema yang tabu atau kontroversial, seperti kisah kekerasan atau seksualitas.

Ketika membaca karya sastra yang menghadirkan cerita yang membuat kita merasa tidak nyaman, kita akan merasa terganggu dan tidak nyaman. Namun, hal ini sebenarnya tidaklah buruk, karena karya sastra juga bisa menghadirkan cerita-cerita yang mengajak kita untuk berpikir lebih dalam tentang suatu masalah.

Perasaan Tertantang

Ketika membaca karya sastra yang menghadirkan cerita yang menantang, kita bisa merasa tertantang untuk melakukan hal-hal yang lebih baik lagi. Contohnya seperti ketika membaca kisah tentang keberanian atau kisah tentang seseorang yang berhasil mengatasi rintangan.

Perasaan tertantang ini bisa membuat kita merasa lebih termotivasi untuk mencapai tujuan kita. Namun, jangan sampai perasaan ini membuat kita merasa terlalu terbebani atau tertekan.

Perasaan Tidak Peduli

Tak semua karya sastra menghadirkan cerita yang bisa membuat kita merasa terharu atau senang. Ada juga karya sastra yang membuat kita merasa tidak peduli atau acuh tak acuh terhadap ceritanya.

Ketika membaca karya sastra yang membuat kita merasa tidak peduli, kita bisa merasa bosan dan ingin segera menyelesaikan cerita tersebut. Namun, jangan sampai hal ini membuat kita menilai karya sastra tersebut secara terlalu dini.

Pos Terkait:  Arti Kata Rentan: Pengertian dan Contoh Kalimatnya

Kesimpulan

Demikianlah beberapa perasaan yang bisa ditimbulkan setelah membaca sebuah karya sastra. Perasaan tersebut bisa beragam, tergantung dari jenis karya sastra yang kita baca. Namun, selalu ingatlah bahwa karya sastra bukan hanya tentang cerita, tapi juga tentang perasaan yang ditimbulkannya.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *