Arti Kata Pasif dan Aktif

Posted on

Pendahuluan

Pada pembelajaran bahasa Indonesia, kita sering mendengar istilah pasif dan aktif. Kedua kata ini memiliki arti yang berbeda dan penting untuk dipahami. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang arti kata pasif dan aktif.

Apa itu Pasif?

Pasif merupakan kata sifat yang menggambarkan objek yang menerima tindakan dari subyek. Dalam kalimat pasif, subyek tidak melakukan tindakan, melainkan menerima tindakan dari objek. Contohnya, “Buku ini dibaca oleh saya.” Dalam kalimat ini, subyeknya adalah “saya” yang tidak melakukan tindakan membaca, melainkan menerima tindakan membaca dari objek “buku”.

Apa itu Aktif?

Aktif merupakan kata sifat yang menggambarkan subyek yang melakukan tindakan pada objek. Dalam kalimat aktif, subyek melakukan tindakan pada objek. Contohnya, “Saya membaca buku ini.” Dalam kalimat ini, subyeknya adalah “saya” yang melakukan tindakan membaca pada objek “buku”.

Pos Terkait:  Apakah Fungsi Rotor pada Distributor?

Perbedaan Pasif dan Aktif

Perbedaan utama antara pasif dan aktif adalah pada tindakan yang dilakukan oleh subyek. Dalam kalimat pasif, subyek hanya menerima tindakan dari objek, sedangkan dalam kalimat aktif, subyek melakukan tindakan pada objek. Oleh karena itu, kalimat pasif cenderung terlihat lebih formal dan kurang menarik dibandingkan dengan kalimat aktif.

Contoh Kalimat Pasif

Berikut adalah beberapa contoh kalimat pasif:1. “Makanan ini disajikan oleh pelayan.”2. “Lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi terkenal.”3. “Rumah ini dibangun oleh kontraktor handal.”Dalam ketiga kalimat di atas, subyek hanya menerima tindakan dari objek.

Contoh Kalimat Aktif

Berikut adalah beberapa contoh kalimat aktif:1. “Saya menyajikan makanan ini.”2. “Penyanyi terkenal menyanyikan lagu ini.”3. “Kontraktor handal membangun rumah ini.”Dalam ketiga kalimat di atas, subyek melakukan tindakan pada objek.

Kelebihan Kalimat Aktif

Kalimat aktif memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan kalimat pasif. Pertama, kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih menarik dibandingkan dengan kalimat pasif. Kedua, kalimat aktif lebih jelas dan langsung dalam menyampaikan informasi. Ketiga, kalimat aktif memperlihatkan tindakan yang dilakukan oleh subyek dengan lebih bersemangat.

Cara Membuat Kalimat Aktif

Untuk membuat kalimat aktif, kita perlu mengidentifikasi subyek dan objek dalam kalimat tersebut. Kemudian, subyek harus diletakkan pada awal kalimat, diikuti dengan tindakan yang dilakukan pada objek. Contohnya, “Saya menulis artikel ini” merupakan kalimat aktif karena subyeknya (“saya”) melakukan tindakan (“menulis”) pada objek (“artikel ini”).

Pos Terkait:  10 Alasan Memilih Menjadi Polisi

Cara Membuat Kalimat Pasif

Untuk membuat kalimat pasif, kita perlu mengidentifikasi subyek dan objek dalam kalimat tersebut. Kemudian, objek harus diletakkan pada awal kalimat, diikuti dengan kata kerja pasif seperti “dibaca”, “dinyanyikan”, atau “dibangun”. Contohnya, “Artikel ini dibuat oleh saya” merupakan kalimat pasif karena objeknya (“artikel ini”) menerima tindakan (“dibuat”) dari subyek (“saya”).

Kapan Harus Menggunakan Kalimat Pasif?

Kalimat pasif sebaiknya digunakan dalam situasi-situasi tertentu, seperti saat kita ingin menekankan pada objek daripada subyek. Contohnya, “Buku ini sangat populer dan sering dibaca oleh banyak orang” merupakan kalimat pasif yang efektif karena menekankan pada objek (“buku ini”) daripada subyek (“banyak orang”).

Kapan Harus Menggunakan Kalimat Aktif?

Kalimat aktif sebaiknya digunakan dalam situasi-situasi di mana kita ingin menekankan pada tindakan yang dilakukan oleh subyek. Contohnya, “Saya menolong teman saya yang sedang kesulitan” merupakan kalimat aktif yang efektif karena menekankan pada tindakan yang dilakukan oleh subyek (“saya”).

Contoh Penggunaan Kalimat Pasif dan Aktif dalam Berita

Berikut adalah contoh penggunaan kalimat pasif dan aktif dalam berita:Kalimat Pasif: “Pembangunan jalan tol baru telah dimulai oleh pihak kontraktor.”Kalimat Aktif: “Pihak kontraktor telah memulai pembangunan jalan tol baru.”Dalam contoh di atas, kalimat aktif lebih efektif karena menekankan pada tindakan yang dilakukan oleh subyek (“pihak kontraktor”).

Pos Terkait:  Apa Itu Numerator dan Denumerator?

Kesimpulan

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kita perlu memahami arti kata pasif dan aktif. Pasif menggambarkan objek yang menerima tindakan dari subyek, sedangkan aktif menggambarkan subyek yang melakukan tindakan pada objek. Kalimat aktif lebih mudah dipahami, jelas, dan menarik dibandingkan dengan kalimat pasif. Namun, kalimat pasif sebaiknya digunakan dalam situasi-situasi tertentu, seperti saat ingin menekankan pada objek daripada subyek. Dalam penulisan berita, kalimat aktif lebih efektif dalam menekankan pada tindakan yang dilakukan oleh subyek.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *