Arti Kata Iblis: Penjelasan, Makna dan Asal Usulnya

Posted on

Sebagai makhluk beragama, kita tentu sering mendengar kata iblis. Namun, apakah kita sudah benar-benar memahami arti kata iblis itu sendiri? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang arti kata iblis, mulai dari penjelasan, makna, hingga asal usulnya. Yuk, simak bersama!

Pengertian Iblis

Iblis berasal dari bahasa Arab, yaitu “إِبْلِيس” (Iblīs). Secara harfiah, iblis berarti “terasing” atau “dipisahkan”. Namun, dalam konteks agama, iblis diartikan sebagai setan atau roh jahat yang memberontak dan durhaka terhadap Allah SWT.

Iblis adalah salah satu makhluk Allah SWT yang diciptakan dari api. Iblis sebenarnya adalah seorang malaikat yang sangat taat dan dihormati oleh Allah SWT. Namun, saat Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS, Iblis merasa iri dan tidak mau tunduk pada perintah Allah SWT untuk sujud kepada Nabi Adam AS.

Makna Kata Iblis

Secara umum, kata iblis memiliki makna sebagai sosok yang jahat, licik, dan suka menggoda manusia untuk melakukan kejahatan. Iblis dianggap sebagai musuh utama manusia, yang selalu berusaha untuk menggoda manusia agar tidak taat kepada Allah SWT.

Pos Terkait:  25 cm Berapa Meter: Pengukuran Panjang yang Sederhana

Makna kata iblis juga terkait dengan sifat sombong dan durhaka. Iblis dijatuhi kutukan oleh Allah SWT karena ia merasa lebih hebat daripada Nabi Adam AS, sekalipun Nabi Adam AS diciptakan dari tanah sedangkan Iblis dari api. Oleh karena itu, kata iblis sering digunakan untuk menggambarkan sifat sombong dan durhaka.

Asal Usul Kata Iblis

Asal usul kata iblis berasal dari bahasa Arab, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kata iblis pertama kali muncul dalam Al-Quran, yaitu dalam surat Al-Baqarah ayat 34.

Iblis juga disebut dalam kitab-kitab suci agama lainnya, seperti Alkitab dan Talmud. Namun, dalam agama Islam, iblis dianggap sebagai musuh utama manusia yang selalu berusaha untuk menjerumuskan manusia ke dalam kejahatan dan dosa.

Iblis dalam Agama Islam

Dalam agama Islam, iblis dianggap sebagai musuh utama manusia. Iblis adalah sosok yang sangat licik dan pandai dalam menggoda manusia agar tidak taat kepada Allah SWT. Iblis dianggap sebagai dalang di balik semua kejahatan dan dosa yang dilakukan manusia.

Namun, dalam Islam, manusia juga diberikan kekuatan untuk mengalahkan iblis. Manusia diberikan akal, hati, dan iman sebagai senjata untuk melawan godaan iblis. Dengan mengikuti ajaran agama Islam, manusia dapat mempertahankan diri dari godaan iblis dan menjauhi kejahatan serta dosa.

Pos Terkait:  Suatu Peluang Usaha Dapat Diketahui oleh Orang yang A

Karakteristik Iblis

Iblis memiliki karakteristik yang sangat jahat dan licik. Iblis selalu berusaha untuk menggoda manusia agar tidak taat kepada Allah SWT. Iblis juga pandai dalam mengelabui manusia dengan memberikan janji palsu dan mengelabui manusia dengan rayuan yang manis.

Selain itu, iblis juga sangat sombong dan durhaka. Iblis merasa lebih hebat daripada Nabi Adam AS dan tidak mau tunduk pada perintah Allah SWT untuk sujud kepada Nabi Adam AS. Karena sifat sombong dan durhakanya, Iblis dijatuhi kutukan oleh Allah SWT dan diusir dari surga.

Contoh Penggunaan Kata Iblis

Kata iblis sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk menggambarkan sifat jahat dan licik. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata iblis:

  • Dia itu iblis, selalu berusaha untuk menggoda kita agar tidak taat kepada Allah SWT.
  • “Jangan terlalu sombong seperti iblis yang akhirnya dijatuhi kutukan oleh Allah SWT.”
  • “Iblis selalu berusaha untuk mengelabui kita dengan rayuan yang manis.”

Kesimpulan

Secara singkat, iblis diartikan sebagai sosok setan atau roh jahat yang memberontak dan durhaka terhadap Allah SWT. Iblis dianggap sebagai musuh utama manusia yang selalu berusaha untuk menggoda manusia agar tidak taat kepada Allah SWT.

Pos Terkait:  Arti Kata Kejam: Apa yang Sebenarnya Dimaksud Dengan Kejam?

Makna kata iblis terkait dengan sifat jahat, licik, sombong, dan durhaka. Iblis juga sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk menggambarkan sifat manusia yang jahat dan licik. Namun, manusia diberikan kekuatan untuk melawan godaan iblis dengan mengikuti ajaran agama dan menjauhi kejahatan serta dosa.

Jadi, mari kita selalu mengingatkan diri sendiri untuk menjauhi godaan iblis dan mengikuti ajaran agama dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *