Apakah kamu pernah mendengar istilah sukatoro? Bagi sebagian orang, mungkin istilah ini terdengar asing di telinga. Namun, bagi orang Jawa, sukatoro merupakan istilah yang sudah sangat familiar.
Sukatoro adalah sebuah tradisi yang berasal dari Jawa Tengah dan DIY. Sukatoro sendiri berasal dari kata “suka” yang berarti senang dan “toro” yang berarti berkeliling. Dengan demikian, sukatoro dapat diartikan sebagai senang berkeliling.
Asal-usul Sukatoro
Sejarah sukatoro sendiri tidak dapat dipastikan secara pasti. Namun, menurut beberapa sumber, sukatoro pertama kali dilakukan oleh para petani di Jawa Tengah dan DIY.
Para petani tersebut mengadakan sukatoro sebagai upacara untuk mengusir hama dan mengharapkan hasil panen yang melimpah. Namun, seiring berjalannya waktu, sukatoro menjadi acara yang lebih bersifat hiburan dan meriah.
Cara Melakukan Sukatoro
Sukatoro sendiri dilakukan dengan cara berkeliling desa atau kota sambil membawa berbagai macam alat musik tradisional seperti kendang, gong, gamelan, dan lain-lain.
Para peserta sukatoro yang terdiri dari laki-laki dan perempuan biasanya mengenakan pakaian adat Jawa seperti kebaya, blangkon, dan kain batik.
Selama berkeliling, mereka juga membawa berbagai macam makanan dan minuman tradisional seperti jenang, wedang uwuh, dan lain-lain yang dibagikan kepada warga yang bertemu di sepanjang jalan.
Makna Filosofis Sukatoro
Sukatoro memiliki makna filosofis yang dalam. Sukatoro mengajarkan bagi masyarakat untuk saling berbagi kepada sesama, menghargai tradisi dan budaya, serta menjaga silaturahmi dengan warga sekitar.
Sukatoro juga mengajarkan tentang kebersamaan dan solidaritas dalam kehidupan sosial masyarakat. Dengan cara ini diharapkan dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara masyarakat.
Sukatoro dalam Budaya Jawa
Sukatoro merupakan salah satu bagian dari kekayaan budaya Jawa yang harus dijaga dan dilestarikan. Karena itu, sukatoro sering diadakan dalam berbagai acara seperti pernikahan, khitanan, dan acara keagamaan lainnya.
Sukatoro juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Jawa Tengah dan DIY. Banyak wisatawan yang datang ke Jawa Tengah dan DIY untuk melihat langsung sukatoro dan merasakan kehangatan serta kebersamaan yang terasa di acara tersebut.
Kesimpulan
Sukatoro merupakan sebuah tradisi yang sangat kaya akan makna filosofis. Meskipun sudah menjadi bagian dari kekayaan budaya Jawa, namun sukatoro harus tetap dijaga dan dilestarikan agar tetap menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang.
Jadi, jika kamu memiliki kesempatan untuk melihat sukatoro langsung, jangan ragu untuk menikmati kehangatan dan kebersamaan yang terasa di acara tersebut.
