Apakah Batas Kuat Lemahnya Bunyi?

Posted on

Bunyi adalah fenomena yang muncul ketika ada getaran pada benda. Bunyi bisa berasal dari banyak sumber, seperti manusia, hewan, alat musik, dan sebagainya. Namun, tidak semua bunyi sama kuatnya. Ada bunyi yang sangat keras, ada juga bunyi yang sangat lemah. Lalu, apakah ada batas kuat dan lemahnya bunyi? Mari kita bahas lebih lanjut.

Batas Kuat Bunyi

Bunyi yang sangat keras dapat merusak pendengaran manusia. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas maksimal kekuatan bunyi yang aman untuk manusia. Menurut WHO, batas maksimal kekuatan bunyi yang aman untuk manusia adalah 85 desibel (dB) dalam waktu 8 jam sehari. Jika kekuatan bunyi melebihi batas ini, maka pendengaran manusia bisa rusak.

Contohnya, suara mobil yang sedang berjalan di jalan raya memiliki kekuatan bunyi sekitar 70 dB. Suara pesawat yang sedang lepas landas memiliki kekuatan bunyi sekitar 120 dB. Jika seseorang terpapar suara pesawat selama beberapa jam, maka pendengarannya bisa rusak.

Begitu juga dengan alat musik. Beberapa alat musik, seperti drum dan gitar listrik, bisa menghasilkan kekuatan bunyi yang sangat tinggi. Jika dimainkan terlalu keras dalam waktu yang lama, maka pendengaran bisa rusak.

Pos Terkait:  Cara Mencari Massa Molekul Relatif (Mr) Urea

Batas Lemah Bunyi

Di sisi lain, bunyi yang sangat lemah juga memiliki batasnya. Manusia tidak dapat mendengar bunyi yang sangat lemah, yang memiliki kekuatan bunyi kurang dari 20 dB. Bunyi dengan kekuatan bunyi kurang dari 0 dB disebut sebagai bunyi infrasonik, sedangkan bunyi dengan kekuatan bunyi lebih dari 20.000 Hz disebut sebagai bunyi ultrasonik.

Bunyi infrasonik dapat dihasilkan oleh banyak sumber, seperti gempa bumi, angin, ombak laut, dan sebagainya. Namun, manusia tidak dapat mendengarkan bunyi ini, kecuali menggunakan alat khusus. Sedangkan bunyi ultrasonik dapat dihasilkan oleh beberapa hewan, seperti tikus, lumba-lumba, dan kelelawar. Hewan-hewan ini dapat mendengarkan bunyi ultrasonik dan menggunakannya untuk berkomunikasi atau mencari makanan.

Pengukuran Kekuatan Bunyi

Untuk mengukur kekuatan bunyi, digunakan satuan decibel (dB). Satuan ini mengukur perbandingan antara kekuatan bunyi dengan kekuatan bunyi referensi. Kekuatan bunyi referensi yang digunakan adalah 0 dB, yang setara dengan kekuatan suara terlemah yang dapat didengar oleh manusia.

Setiap peningkatan 3 dB dalam kekuatan bunyi berarti kekuatan bunyi meningkat dua kali lipat. Misalnya, kekuatan bunyi sebesar 90 dB memiliki kekuatan bunyi dua kali lebih besar daripada kekuatan bunyi sebesar 87 dB.

Pos Terkait:  Benang Katun Terbuat dari Apa?

Kesimpulan

Jadi, apakah ada batas kuat dan lemahnya bunyi? Jawabannya adalah ya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas maksimal kekuatan bunyi yang aman untuk manusia, yaitu 85 dB dalam waktu 8 jam sehari. Sedangkan manusia tidak dapat mendengar bunyi yang sangat lemah, dengan kekuatan bunyi kurang dari 20 dB. Pengukuran kekuatan bunyi menggunakan satuan decibel (dB), yang mengukur perbandingan antara kekuatan bunyi dengan kekuatan bunyi referensi 0 dB. Jadi, jangan terlalu sering terpapar suara yang terlalu keras atau terlalu lemah, karena bisa berdampak buruk pada pendengaran manusia.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *