Apa Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi? Ini Beda Ketiganya

Posted on

Menjadi mahasiswa pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiga istilah tersebut merupakan jenis karya tulis ilmiah yang harus dikerjakan oleh mahasiswa sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana, magister, dan doktor. Meski ketiganya memiliki tujuan yang sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara skripsi, tesis, dan disertasi. Berikut penjelasannya:

1. Skripsi

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang dikerjakan oleh mahasiswa program sarjana sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Skripsi biasanya dikerjakan pada semester terakhir kuliah dan berisi hasil penelitian atau studi pustaka yang menyeluruh mengenai suatu topik tertentu. Skripsi memiliki batas waktu yang cukup singkat, biasanya hanya 3-6 bulan, sehingga fokus utama skripsi adalah pada pembahasan topik yang lebih sempit dan spesifik.

Skripsi juga memiliki aturan penulisan yang lebih sederhana dibandingkan dengan tesis dan disertasi. Skripsi umumnya terdiri dari 50-100 halaman dan harus dilengkapi dengan daftar pustaka yang merujuk pada sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan. Skripsi juga harus disertai dengan ujian yang dilakukan di depan dosen pembimbing dan dosen penguji.

Pos Terkait:  Bagaimana Penulis Merinci Menjadi Subbab Buku Apakah Sistematika Mudah Diikuti

2. Tesis

Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang dikerjakan oleh mahasiswa program magister sebagai syarat untuk memperoleh gelar magister. Tesis biasanya dikerjakan pada semester terakhir kuliah dan berisi hasil penelitian atau studi pustaka yang lebih kompleks dan mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis memiliki batas waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan skripsi, biasanya sekitar 6-12 bulan.

Tesis juga memiliki aturan penulisan yang lebih ketat dan kompleks dibandingkan dengan skripsi. Tesis harus terdiri dari 100-150 halaman dan harus dilengkapi dengan daftar pustaka yang merujuk pada sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan. Tesis juga harus disertai dengan ujian yang dilakukan di depan dosen pembimbing dan dosen penguji, namun ujian tesis biasanya lebih kompleks dan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan ujian skripsi.

3. Disertasi

Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang dikerjakan oleh mahasiswa program doktor sebagai syarat untuk memperoleh gelar doktor. Disertasi biasanya dikerjakan pada tahap akhir kuliah dan berisi hasil penelitian atau studi pustaka yang sangat kompleks dan mendalam. Disertasi memiliki batas waktu yang paling panjang dibandingkan dengan skripsi dan tesis, biasanya sekitar 1-2 tahun.

Disertasi juga memiliki aturan penulisan yang sangat ketat dan kompleks dibandingkan dengan skripsi dan tesis. Disertasi harus terdiri dari 200-300 halaman dan harus dilengkapi dengan daftar pustaka yang merujuk pada sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan. Disertasi juga harus disertai dengan ujian yang sangat kompleks dan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan ujian skripsi dan tesis.

Pos Terkait:  Otot Lurik: Seni Tenun Khas Indonesia

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara skripsi, tesis, dan disertasi. Skripsi memiliki batas waktu yang singkat dan fokus pada pembahasan topik yang lebih sempit dan spesifik, sementara tesis memiliki batas waktu yang lebih panjang dan fokus pada pembahasan topik yang lebih kompleks dan mendalam. Disertasi memiliki batas waktu yang paling panjang dan fokus pada pembahasan topik yang sangat kompleks dan mendalam.

Aturan penulisan skripsi, tesis, dan disertasi juga semakin ketat dan kompleks seiring dengan tingkat pendidikan yang ditempuh. Sebagai mahasiswa, penting untuk memahami perbedaan tersebut agar dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam menyelesaikan tugas akhir dan memperoleh gelar yang diinginkan.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *