Apa Itu Diplomasi Detente?

Posted on

Diplomasi detente adalah suatu strategi diplomasi yang digunakan oleh negara-negara untuk memperbaiki hubungan internasional yang sebelumnya tegang atau kurang harmonis. Diplomasi detente berarti mencari jalan damai dalam menyelesaikan konflik dan menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk kerjasama internasional.

Sejarah Diplomasi Detente

Awal mula diplomasi detente dimulai pada periode Perang Dingin, ketika hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet sangat tegang. Kedua negara berusaha untuk menghindari perang nuklir yang akan menghancurkan dunia. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan cara mengurangi ketegangan antara keduanya.

Pada tahun 1960-an, Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon, memulai kebijakan diplomasi detente dengan Uni Soviet dan Tiongkok. Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan dengan kedua negara tersebut dan menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk kerjasama internasional.

Cara Kerja Diplomasi Detente

Diplomasi detente biasanya dilakukan melalui pertemuan antara pemimpin negara atau diplomat tinggi dari kedua negara yang ingin memperbaiki hubungan. Pertemuan ini biasanya dilakukan secara tertutup dan di luar publik agar tidak menimbulkan ketegangan yang lebih besar.

Pos Terkait:  Apa Arti Kata Majemuk? - Menjelaskan secara Lengkap

Selain itu, diplomasi detente juga dilakukan melalui pertukaran kunjungan antara tokoh-tokoh politik, budaya, dan ekonomi kedua negara. Pertukaran ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kedua negara dan menciptakan kerjasama di berbagai bidang.

Keuntungan Diplomasi Detente

Diplomasi detente memberikan banyak keuntungan bagi negara-negara yang melakukannya. Pertama, diplomasi detente dapat mengurangi ketegangan antara negara-negara yang sebelumnya tidak harmonis. Hal ini dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk kerjasama internasional dan menghindari konflik yang lebih besar.

Kedua, diplomasi detente dapat meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara. Dengan adanya kerjasama di bidang ekonomi, kedua negara dapat saling membantu dan memperkuat perekonomian masing-masing.

Contoh Diplomasi Detente

Contoh diplomasi detente yang terkenal adalah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon, dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, Leonid Brezhnev pada tahun 1972. Pertemuan ini berlangsung di Moskow dan bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara.

Selain itu, ada juga contoh diplomasi detente antara Amerika Serikat dan Tiongkok pada tahun 1972. Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon, dengan Perdana Menteri Tiongkok, Zhou Enlai, bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara yang sebelumnya tegang.

Pos Terkait:  Apa yang Dimaksud dengan Streamline dalam Renang?

Kesimpulan

Diplomasi detente adalah suatu strategi diplomasi yang digunakan untuk memperbaiki hubungan internasional antara negara-negara yang sebelumnya tegang atau kurang harmonis. Diplomasi detente dilakukan melalui pertemuan antara pemimpin negara atau diplomat tinggi dan pertukaran kunjungan antara tokoh politik, budaya, dan ekonomi kedua negara.

Diplomasi detente memberikan banyak keuntungan bagi negara-negara yang melakukannya, seperti mengurangi ketegangan antara negara-negara, meningkatkan hubungan ekonomi, dan menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk kerjasama internasional. Contoh diplomasi detente yang terkenal adalah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet dan Perdana Menteri Tiongkok.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *